Detail Cantuman Kembali
PENGARUH JARAK ANTAR LUBANG INOKULASI DAN VOLUME INOKULAN TERHADAP INOKULASI TANAMAN GAHARU (Aquilaria malaccensis)
- Bagikan:
Terbentuknya gaharu pada tanaman merupakan respon dari pertahanan pohon terhadap infeksi patogen yang timbul karena adanya pelukaan. Saat ini untuk memperoleh gaharu secara alami sulit untuk ditemukan. Dalam hal ini perlu campur tangan manusia untuk mendapatkan gaharu secara buatan dengan cara inokulasi atau penularan patogen ke tanaman gaharu.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanaman gaharu (Aquilaria malaccensis) berumur 8 tahun yang berada di Dusun Puncanganom, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi / (split plot design) dengan faktor petak utama adalah jarak antar lubang inokulasi dan faktor anak petak adalah volume inokulan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah keberhasilan inokulasi tanaman gaharu yang meliputi persentase keberhasilan inokulasi (%), panjang infeksi serangan jamur (cm) dan tingkat keharuman hasil inokulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi tanaman gaharu yang dilakukan dengan jarak lubang inokulasi 5 x 5 dan 10 x 10 cm dengan volume inokulan 2,5 5,0 dan 7,5 ml menghasilkan persentase keberhasilan 100 %. Jarak antar lubang inokulasi berpengaruh sangat nyata terhadap panjang infeksi serangan jamur. Jarak lubang inokulasi 5 x 5 cm menghasilkan panjang infeksi serangan jamur yang lebih tinggi dibandingkan dengan jarak lubang 10 x 10 cm, yaitu masing-masing sebesar 60,23 cm dan 15,10 cm. Volume inokulan tidak berpengaruh nyata terhadap panjang infeksi serangan jamur. Tingkat keharuman hasil inokulasi tanaman gaharu dengan berbagai jarak lubang dan volume inokulan tergolong kriteria harum (kriteria 2).
Kata kunci : Gaharu; inokulasi; jarak lubang inokulasi; volume inokulan.
LOADING LIST...
fikaasmita98@gmail.com
2020
NONE
Text
Indonesia
INSTIPER
2020
YOGYAKRTA
LOADING LIST...