Jodrry Gabriel Talakua; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

Inventarisasi Jenis Penyusun Tumbuhan di Taman Nasional Gunung Merbabu Pada Jalur Pendakian Via Selo


Pada Taman Nasional Gunung Merbabu yang letak kondisi dan potensinya mampu
mendukung kepentingan pelestarian sehingga dilakukannya penelitian ini agar
mengetahui vegetasi jenis penyusun tanaman apa saja yang berada pada taman
nasional Gunung Merbabu khusus pada jalur pendakian via Selo . Dari tahapan
tahapan Inventarisasi tersebut maka dapat mengetahui vegetasi jenis penyusun yang
berada pada Taman Nasional Gunung Merbabu khususnya pada jalur pendakian via
Selo. Tujuan penelitian adalah mengetahui jenis-jenis, mengetahui jenis-jenis
dominan, mengetahui jumlah masing-masing jenis dan mengetahui INP dari macammacam jenis. Metode penelitian yang digunakan adalah garis trasek berjalan
menyusuri hutan di sepanjang garis transek yang telah ditentukan. Garis transek
memiliki panjang 100 meter dan plotnya adalah 20 x 20 meter dan jumlah plot
sebanyak 5. Analisis yang digunakan adalah adalah indeks nilai penting (INP),
kerapatan, frekuensi, dan dominansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa komposisi Vegetasi jenis penyusun tumbuhan di sepanjang jalur
pendakian via selo cukup seragam dikarenakan terdapat beberapa jenis yang
ditemukan. Di mana di dalamnya terdapat 6 jenis tumbuhan yang berbeda dari 54
individu.. Bintami (Cupressus sp) 14, Cemara gunung (Casuarina junghuhniana ) 5,
Kesowo (Engelhardia serrata) 6, lamtoro (Leucaena leucocephala) 3, Puspa (Schima
wallichii) 25 dan Tusam (Pinus merkusii) 1. Kerapatan Dari analisis yang dilakukan
diketahui bahwa terdapat 2 jenis yang tergolong tinggi yaitu Puspa (Schima wallichii)
yang memiliki Nilai Kerapatan adalah 0,46% dan Bintamian (Cupressus sp) 0,26%
sedangkan yang mempunya Nilai Kerapatan paling rendah yaitu Tusam (Pinus
merkusii) 0,02%. Frekuensi Berdasarkan analisis terdapat 2 jenis tumbuhan yang
mempunya nilai Frekuensi Relatif paling tinggi yaitu Bintamia (Cupressus sp) 0,26%
dan Puspa (Schima wallichii) 0,26% Sedangkan yang mempunya nilai Frekuensi
paling rendah terdiri dari tumbuhan Lamtoro (Leucaena leucocephala) 0,05% dan
Tusam 0,05%. Dominansi Dari analisis terdapat 1 jenis yang tergolong tinggi Bintamia
(Cupressus sp) 0,443684% dan nilai Dominansi paling renda adalah Tusam (Pinus
merkusii) 0,005314%. INP Dari analisis menyatakan bahwa terdapat 1 jenis tumbuhan
yang mempunyai Nilai INP paling tinggi yaitu Puspa (Schima wallichii) 1,123%.
Sedangkan yang mempunyai Nilai INP paling renda adalah Tusam (Pinus merkusii)
0,076%.
LOADING LIST...
jodrijodritalkua@gmail.com
082198475368
NONE
Text
Indonesia
INSTIPER
2023
yogyakarta
LOADING LIST...