KARTI RAHAYU KUSUMANINGSIH, S.HUT, MP (P); " />
Detail Cantuman Kembali

XML

((jom belum diupload))PENGENDALIAN GULMA DI BAWAH TEGAKAN Eucalyptus pellita DI AREAL SEMI LOWLAND PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER


Hutan Tanaman Industri (HTI) adalah lahan yang ditanami dengan tanaman industri (kayu) untuk kebutuhan industri pulp dan kertas. Gulma menjadi masalah dalam pengelolaan HTI karena dapat bersaing dengan tanaman utama dan merugikan. Oleh karena itu, pengendalian gulma perlu dilakukan dengan menggunakan herbisida berbahan dasar kimia. Penelitian ini dilakukan di Estate Ukui, PT. Riau Andalan Pulp and Paper, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau untuk menguji pengaruh herbisida berbahan aktif glifosat merek dagang Elang dengan berbagai konsentrasi larutan terhadap pengendalian gulma.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 1 faktor perlakuan yaitu konsentrasi larutan herbisida (kontrol, 1%, 2%, dan 3%). Total contoh uji yang diamati adalah 20 dengan ukuran plot pengamatan 10 x 10 m. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis varians dan uji lanjut dengan uji LSD (Least Significant Difference). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah : 1. Jenis dan jumlah gulma, 2. Kerapatan gulma sebelum aplikasi herbisida, 3. Persentase kematian gulma, 4. Waktu mulai kematian gulma, 5. Kerapatan gulma setelah aplikasi herbisida, 6. Penurunan kerapatan gulma setelah aplikasi herbisida.
Pada plot penelitian di areal semi lowland, ditemukan empat jenis gulma dengan jumlah dan kerapatan yang berbeda. Paku harupat (Nephrolepis sp.) memiliki 784 gulma dengan kerapatan 3.290 individu per hektar, senduduk berbulu (Climedia hirta) sebanyak 226 gulma dengan kerapatan 1.130 individu per hektar, gulma kentangan (Borreria latifolia) sebanyak 556 gulma dengan kerapatan 2.780 individu per hektar, dan rumput hutan (Echinochloa colonum) sebanyak 137 gulma dengan kerapatan 685 individu per hektar. Setelah aplikasi herbisida, terjadi penurunan kerapatan gulma rata-rata sebesar 62,41%. Penggunaan larutan herbisida konsentrasi 3% memberikan persentase kematian gulma yang lebih tinggi dari konsentrasi 2% dan 1%. Konsentrasi larutan herbisida 3% juga menghasilkan waktu kematian gulma yang lebih cepat dibandingkan dengan konsentrasi 1% dan 2% yaitu rata-rata 8 hari setelah aplikasi herbisida.


LOADING LIST...
zulkaffi6@gmail.com
082288361025
NONE
Text
Indonesia
INSTIPER
2023
yogyakarta
LOADING LIST...