E. Nanik Kristalisasi, SP., MP.; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN HIBAH BERSAING : KEANEKARAGAMAN JAMUR MIKORIZA ARBUSKULA DAN PEMANFAATANNYA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN KELAPA SAWIT DI LAHAN MARGINAL


Perdagangan komoditas kelapa sawit menunjukkan prospek cerah seiring dengan pertambahan penduduk dunia dan pengembangan industri hilir yang berlangsung di berbagai negara, termasuk Indonesia. Hal ini mendorong pengembangan luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Dengan semakin kurangnya lahan yang mempunyai kelas kesesuaian S1 (sangat sesuai) dan S2 (sesuai), maka perluasan banyak dilakukan pada lahan kelas S3 (agak sesuai) dan N1 (tidak sesuai bersyarat). Kedua kelas lahan terakhir ini dicirikan dengan kondisi marginal (tanah gambut, tanah podsolik merah kuning miskin hara dan tanah pasiran ) yang mendominasi lahan kelapa sawit di Sumatera dan Kalimantan. Faktor pembatas ini harus dikelola supaya usaha perkebunan menguntungkan. Pemanfaatan jamur mikoriza arbuskula (JMA) yang berasal dari lahan marginal dapat menjadi alternatif untuk mendukung adaptasi dan pertumbuhan tanaman kelapa sawit di lahan marginal. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi keanekaragaman dan dominansi jenis JMA di lahan marginal dan memanfaatkannya untuk mendukung pertumbuhan tanaman kelapa sawit melalui inokulasi dini di pre nursery. Penelitian Tahun I menunjukkan ada tiga genus JMA yang diisiolasi dari 6 lokasi kebun kelapa sawit, yaitu : Glomus sp., Acaulospora sp., dan Gigaspora sp. Propagul Acaulospora sp paling banyak ditemukan pada tanah tersebut dibanding dua genus JMA lainnya, sehingga dapat dinyatakan bahwa genus ini mempunyai kemampuan adaptasi yang paling baik untuk kondisi tanah marginal di perkebunan kelapa sawit. Hasil ini dipergunakan untuk penelitian pada tahap-tahap selanjutnya. Kata kunci : lahan marginal, kelapa sawit, genus jamur MA
LOADING LIST...
NONE
Text
LOADING LIST...