asep jajuli; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

ESTIMASI CADANGAN KARBON PADA BEBERAPA TINGKATAN UMUR KELAPA SAWIT DI TANAH MINERAL DAN GAMBUT DALAM MENDUKUNG KOMERSIALISASI KARBON DI AREAL KONSERVASI GAMBUT


Pembangunan perkebunan kelapa sawit tidak serta merta memberikan dampak yang positf, ada juga yang mendiskriminasikan kebun kelapa sawit. Salah satunya menyebabkan pemanasan iklim secara global dengan peningkatan emisi gas rumah kaca. Untuk itu perlu dilakukan penyajian data yang lebih akurat mengenai estimasi cadangan karbon dan estimasi serapan karbondioksida sehingga dapat ditunjukkan kepada semua pemangku kepentingan bahwa pembangunan perkebunan kelapa sawit juga mempunyai fungsi sebagai penyerap emisi karbon yang tinggi, sebagai media untuk melestarikan alam dan lingkungan, dan produksi oksigen (O2). Penyerapan emisi karbondioksida (CO2) ini sangat berguna dalam mengurangi konsentrasi CO2 di udara akibat meningkatnya gas rumah kaca yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim di bumi. Untuk mendukung bahwa pembangunan kelapa sawit mempunyai fungsi sebagai penyerap karbondioksida(CO2), maka perlu dilakukan penelitian mengenai estimasi cadangan karbon di areal perkebunan kelapa sawit di tanah gambut dan mineral.
Penelitian pengukuran cadangan karbon ini dilakukan dengan metode non- destruktif kualitatif dengan pengamatan langsung pada plot-plot contoh sesuai dengan kelompok umur yang telah ditetapkan untuk di areal perkebunan kelapa sawit dan non destruktif untuk areal konservasi di wilayah perkebunan kelapa sawit PT.AMNL Sinar Mas Group wilayah 7 Kalimantan Barat.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa serapan karbondioksida di areal perkebunan kelapa sawit lebih tinggi dibandingkan dengan di areal konservasi gambut. Hal ini diduga karena adanya perbedaan luas yang dikelola. Peneltian yang dilakukan di areal perusahaan terutama perhitungan serapan karbon di perkebunan kelapa sawit dengan penunjukkan data bahwa sawit belum tentu menyebabkan emisi gas rumah kaca dan penyebab pemanasan global. Dengan pengelolaan perkebunan secara berkelanjutan, perusahaan dapat memperoleh kompensasi serapan karbondioksida dari pihak ketiga dari areal perkebunan kelapa sawit yang dikelola, yaitu sebanyak Rp. 8.443.257.185,00 dengan serapan karbondioksida tahun 2022 sebesar 49.520,57 ton CO2e di areal konservasi gambut perusahaan.
Nilai serapan karbondioksida di areal kelapa sawit dan areal konservasi gambut di areal perusahaan berdasarkan luasan sangat besar nilainya sehingga pembangunan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit serta pengelolaan areal konservasi yang berkelanjutan tentunya bisa menunjukkan kepada para pemangku kepentingan bahwa kelapa sawit bukan penyebab kenaikan iklim global dan penyebab emisi gas rumah kaca.

LOADING LIST...
asepjajuli1979@gmail.com
085849006647
NONE
Text
Indonesia
INSTIPER
2023
yogyakarta
LOADING LIST...