Dr. Maria Ulfah, STP, MP (P); " />
Detail Cantuman Kembali

XML

Pembuatan Lilin Aromaterapi Dengan Variasi Perbandingan Asam Stearat Dengan Beeswax dan Penambahan Minyak Atsiri Mawar


PEMBUATAN LILIN AROMATERAPI DENGAN PERBANDINGAN ASAM STEARAT DENGAN BEESWAX DAN PENAMBAHAN MINYAK ATSIRI MAWAR

Sandro Martin Sinaga1), Dr. Maria Ulfah, S.TP, MP2), Mohammad Prasanto Bimantio,ST. M.Eng2)
1)Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, INSTIPER
2)Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, INSTIPER
E-mail: 1) sandro.martin24@gmail.com, 2) ulfahmaria122@gmail.com;3)
bimantiomp@instiperjogja.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi pembuatan lilin aromaterapi dengan perbandingan asam stearat dan beeswax serta jumlah penambahan minyak atsiri mawar yang tepat, sehingga diperoleh lilin aromaterapi yang disukai dan memiliki sifat fisik serta organoleptik yang baik. Penelitian dilakukakan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor. Faktor pertama yaitu perbandingan asam stearat : beeswax (A), dengan 3 taraf (A1 = 90 gram :10 gram, A2 = 50 gram : 50 gram, A3 = 10 gram : 90 gram). Faktor kedua yaitu jumlah minyak atsiri mawar (B), yang terdiri dari 3 taraf (B1 = 13 tetes, B2 = 19 tetes, B3 = 25 tetes). Parameter mutu lilin aromaterapi yang diamati meliputi uji sifat fisik (titik leleh, tingkat kekerasan, dan uji daya tahan lama waktu bakar lilin), uji sifat organoleptik (letak titik sumbu, gelembung/bintik udara pada permukaan lilin), uji kesukaan (kenampakan lilin, aroma lilin, aroma lilin saat dibakar, warna dan nyala api lilin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan jumlah asam stearat : beeswax berpengaruh terhadap titik leleh, letak titik sumbu, dan uji gelembung udara, namun tidak berpengaruh terhadap tingkat kekerasan, daya tahan lama waktu bakar, penampakan lilin keseluruhan, kesukaan aroma lilin sebelum dibakar, kesukaan aroma lilin saat dibakar, dan uji warna/keadaan lilin api saat dibakar. Jumlah penambahan minyak atsiri mawar berpengaruh terhadap uji titik leleh, namun tidak berpengaruh terhadap tingkat kekerasan, letak titik sumbu, uji gelembung udara, daya tahan lama waktu bakar, penampakan lilin keseluruhan, kesukaan aroma lilin sebelum di bakar, kesukaan aroma lilin saat dibakar, dan uji warna/keadaan api saat dibakar. Karakteristik lilin aromaterapi yang disukai oleh panelis tertinggi yaitu pada perlakuan A3 (10 g asam stearat : 90 g beeswax) skor 2,56 (suka yang memiliki titik leleh 53,3oC, tingkat kekerasan 1,49, lama waktu bakar 494,3, letak sumbu 1,35, dan uji gelembung 1,42. Sedangkan pada penambahan minyak mawar yang disukasi adalah perlakuan B3 (25 tetes) skor 2,60 (suka), yang memiliki titik leleh 54,23oC, tingkat kekerasan 1,48, lama waktu bakar 463, letak sumbu 1,30, dan uji gelembung 1,48.


Kata kunci : Lilin aromaterapi, asam stearat, beeswax, minyak atsiri bunga mawar

LOADING LIST...
sandro.martin24@gmail.com
NONE
Text
INSTIPER
2021
yogyakarta
LOADING LIST...