Karti Rahayu Kusumaningsih, S.Hut, MP; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

Pemanfaatan Ekstrak Daun Tanaman Ketapang (Terminalia catappa Linn) Sebagai Bioherbisida Untuk Menekan Pertumbuhan Gulma Rumput Teki (Cyperus rotundus Linn), Rumput Gajah (Pennisetum purpureum Schaum) dan Rumput Pendul (Kyllinga brevifolia Rottb)


Keberadaan gulma saat ini masih menjadi permasalahan utama pada bidang kehutanan karena menurunkan kuantitas serta kualitas produksi tanaman budidaya sehingga perlu dikendalikan (Syahputra, et al, 2011). Teknik pengendalian gulma yang ramah lingkungan dapat dilakukan dengan upaya pemanfaatan gulma melalui senyawa alelokimia yang dihasilkan oleh tumbuhan yang berpotensi sebagai bioherbisida (herbisida alami) (Yulifrianti, dkk, 2015). Menurut Perez, et al (2010), salah satu jenis tanaman potensial yang dapat dikembangkan sebagai bioherbisida adalah Ketapang (Terminalia catappa Linn). Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh konsentrasi bioherbisida Ketapang yaitu konsentrasi 30%, 50% dan 70% terhadap persentase kematian gulma rumput Teki, rumput Gajah dan rumput Pendul dan mengetahui proses perubahan fisik gulma rumput Teki, rumput Gajah dan rumput Pendul secara kualitatif setelah aplikasi bioherbisida Ketapang dengan berbagai konsentrasi. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa bioherbisida Ketapang dengan konsentrasi 30 – 50% menghasilkan persentase kematian gulma rumput Teki, rumput Gajah dan rumput Pendul yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol (tanpa bioherbisida) dan konsentrasi 70%, masing – masing sebesar 100% untuk gulma rumput Teki, 83,33% untuk gulma rumput Gajah dan 83,33% untuk gulma rumput Pendul dan perubahan fisik gulma rumput Teki, rumput Gajah dan rumput Pendul secara kualitatif setelah aplikasi bioherbisida Ketapang berupa daun berubah warna menjadi coklat dan akan mengering serta batang berubah warna menjadi coklat.
LOADING LIST...
sekarkinanthi12@gmail.com
NONE
Text
INSTIPER
2021
yogyakarta
LOADING LIST...