KARTI RAHAYU KUSUMANINGSIH, S.HUT, MP (P); " />
Detail Cantuman Kembali

XML

Pengawetan Kayu Sungkai (Peronema canescens) Menggunakan Ekstrak Daun Tembakau (Nicotiana tabacum) Untuk Mencegah Serangan Rayap Kayu Kering


Tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) mengandung bahan aktif alkaloid yang berpotensi digunakan sebagai bahan pengawet kayu alami untuk mengawetkan jenis-jenis kayu dengan keawetan rendah seperti kayu sungkai (Peronema canescens). Jenis-jenis kayu yang memiliki keawetan alami rendah akan mudah terserang berbagai jenis organisme perusak kayu, antara lain adalah rayap kayu kering, sehingga kayu tersebut perlu diawetkan terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk berbagai keperluan. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui interaksi antara formula dan lama perendaman dalam ekstrak daun tembakau sebagai bahan pengawet yaitu formula 10%, 20%, dan 30% serta lama perendaman 1,3,dan 5 hari terhadap absorbsi dan retensi ekstrak daun tembakau, mortalitas rayap kayu kering dan persentase pengurangan berat contoh uji kayu sungkai setelah diumpankan ke rayap kayu kering.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomized Design) dengan menggunakan 2 faktor perlakuan, yaitu formula ekstrak daun tembakau sebagai bahan pengawet yaitu formula 10%, 20%, dan 30% dan lama perendaman dalam ekstrak daun tembakau selama 1,3 dan 5 hari. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah absorbsi ekstrak daun tembakau (Kg/m^3), retensi ekstrak daun tembakau (Kg/m^3), mortalitas rayap kayu kering (%), dan pengurangan berat contoh uji kayu sungkai (%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara formula dan lama perendaman dalam ekstrak daun tembakau tidak berpengaruh nyata terhadap absorbsi, retensi, mortalitas rayap kayu kering dan pengurangan berat contoh uji kayu sungkai setelah diumpankan ke rayap kayu kering. Formula ekstrak daun tembakau sebagai bahan pengawet berpengaruh sangat nyata terhadap absorbsi, retensi serta pengurangan berat contoh uji kayu sungkai setelah diumpankan ke rayap kayu kering. Formula ekstrak daun tembakau sebesar 30% menghasilkan absorbsi dan retensi yang lebih tinggi dengan nilai berturut-turut sebesar 713,05 Kg/m3 dan 11,42 Kg/m3 dan mortalitas rayap kayu kering sebesar 97,78 % serta pengurangan berat contoh uji yang lebih rendah yaitu sebesar 0,46 % dibandingkan dengan formula 10% dan 20%. Lama waktu perendaman dalam ekstrak daun tembakau berpengaruh sangat nyata terhadap absorbsi, retensi, dan, pengurangan berat contoh uji setelah diumpankan ke rayap kayu kering. Lama waktu perendaman 5 hari menghasilkan absorbsi dan retensi yang lebih tinggi yaitu masing-masing sebesar 450,08 Kg/m3 dan 11,56 Kg/m3 dibandingkan dengan perendaman 1 dan 3 hari.

Kata Kunci : Kayu Sungkai, Ekstrak Daun Tembakau, Rayap Kayu Kering .

LOADING LIST...
rezkyramadhini21@gmail.com
NONE
Text
Indonesia
INSTIPER
2021
yogyakarta
LOADING LIST...