Muhardi; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

UJI EFEKTIVITAS BEBERAPA JENIS BAHAN AKTIF HERBISIDA UNTUK PENGENDALIAN GULMA PAKU DI AREAL GAMBUT


Pengelolaan hutan tanaman industri tidak terlepas dari permasalahan gulma. Gulma merupakan tumbuhan yang keberadaannya dapat menimbulkan gangguan dan kerusakan bagi tanaman. Pengendalian gulma secara kimiawi adalah pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida. Penggunaan herbisida yang ideal adalah tidak meracuni tanaman, murah, efektif mengendalikan gulma, dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu perlu diketahui jenis bahan aktif herbisida dan konsentrasi larutan yang tepat yang mampu mengendalikan gulma dengan hasil memuaskan dan relatif aman dalam penggunaannya.
Penelitian ini dilakukan di Estate Langgam, PT. Riau Andalan Pulp and Paper, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan pola faktorial, yaitu menggunakan 2 faktor perlakuan berupa jenis bahan aktif herbisida yang terdiri atas Isopropil Amina Glifosat, Ammonium Glufosinat, dan 2,4 Dimetil Ammonium dan konsentrasi herbisida yang terdiri atas 1%, 1,3%, dan 1,6%. Parameter yang diamati adalah jenis, jumlah dan kerapatan gulma paku, persentase kematian gulma paku (%), dan lama waktu mulai kematian gulma paku (Hari). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varians. Hasil yang menunjukkan pengaruh nyata diuji lebih lanjut menggunakan uji LSD (Least Significant Difference).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 jenis gulma paku yang ditemukan di areal gambut adalah Stenochlaena palustris dengan jumlah 1794 individu dan Nephrolepis sp. dengan jumlah 233 individu. Kerapatan Stenochlaena palustris sebesar 0,3986 individu/m¬2 dan Nephrolepis sp. sebesar 0,0496 individu/m2. Interaksi antara jenis bahan aktif dan konsentrasi larutan herbisida berpengaruh sangat nyata terhadap persentase kematian gulma paku. Jenis bahan aktif Ammmonium Glufosinat dengan konsentrasi larutan 1% menghasilkan persentase kematian gulma paku yang lebih tinggi dibandingkan jenis bahan aktif Isopropil Amina Glifosat dan 2,4 Dimetil Ammonium dengan rata-rata persentase kematian sebesar 97,7%. Berdasar hasil rata-rata persentase kematian gulma tersebut, maka persentase kematian gulma paku tergolong kematian sangat berat. Herbisida dengan jenis bahan aktif Ammmonium Glufosinat dengan konsentrasi larutan 1,6% menghasilkan waktu kematian gulma paku yang lebih cepat, yaitu gulma mati setelah 3 hari diperlakukan dengan herbisida.

LOADING LIST...
muhardi220599@gmail.com
Muhardi - Personal Name
Ir. Agus Prijono, MP - Personal Name
KARTI RAHAYU KUSUMANINGSIH, S.HUT, MP (P) - Personal Name
NONE
Text
Indonesia
INSTIPER
2021
Yogyarta
LOADING LIST...