Nicolaus Yoel Deriantaow; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

PERAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP PENGEMBANGAN KELOMPOK TANI


Penelitian ini mengenai peran penyuluh pertanian terhadap penggembangan kelompok tani di Bantul yang merupakan salah satu kabupaten di Derah Istimewa Yogyakarta yang pengembangan ekonominya bergerak di bidang pertanian. Komoditi utama yang menjadi andalan kabupaten Bantul adalah tanaman pangan. Melihat potensi Kabupaten Bantul di sektor pertanian, pertumbuhan serta perkembangan kelompok tani seharusnya mendapat perhatian lebih dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani. Berdasarkan data Statistik SDM dan Kelembagaan Pertanian 2014, terdapat 24.680 rumah tangga petani di kabupaten Bantul. Dengan jumlah kelompok tani yang mencapai 970 kelompok. Dapat ditarik kesimpulan bahwa petani di Kabupaten Bantul telah sadar akan pentingnya bergabung atau membentuk kelompok tani sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya.
Metode dasar yang digunakan adalah deskriptif yaitu penelitian yang mendeskripsikan karakteristik dari suatu populasi tentang suatu fenomena yang diamati, kemudian disusun, dijelaskan dan dianalisis. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan tertentu bahwa daerah Bantul merupakan daerah yang potensial untuk kegiatan produksi pertanian. Penelitian ini mengambil tempat di Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dikarenakan pengembangan kelompok tani khususnya di kecamatan Kretek tidak selalu berjalan dengan baik dilihat dari jumlah kelompok tani pada kelas utama yang masih sedikit jumlahnya.
Peran penyuluh pertanian terhadap pengembangan kelompok tani di Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta digolongkan kedalam kelas lanjut, madya, dan kelas utama. Peran penyuluh pertanian dikategorikan sudah berperan dalam menjalankan tugasnya sebagai motivator, edukator, katalisator, organisator, dan komunikator. Sedangakan tidak berperan dalam menjalankan tugasnya sebagai konsultan. Pada kelas kelompok lanjut skor yang di peroleh 385. Pada kelas kelompok tani madya skor yang diperoleh 392. Pada kelas kelompok tani utama skor yang di peroleh 210, dengan keseluruhan skor yang diperoleh 987 sehingga dapat dikatakan bahwa penyuluh berperan dalam pengembangan kelompok tani.
Kendala yang dihadapi oleh penyuluh pertanian di lapangan dalam mengembangan kelompok tani yaitu kurangnya motivasi, kedisiplinan dan kesadaran petani sehingga belum menunjukkan kemajuan dan perkembangan sebagian kelompok tani. Kurangnya kelas belajar dan mengajar pada sebagian kelompok tani, sulitnya regenerasi petani karena pada dasarnya banyak pemuda pemudi yang tidak ingin menjadi petani. Dilanjutkan dengan modal petani dan kelompok tani yang masih kurang, modal petani akan lancar apabila kelompok tani sudah berbadan hukum sehingga akan mudah mendapat bantuan dari pemerintah dan untuk saat ini kelompok tani hanya mengandalkan modal dari iuran kas anggota..
Kata kunci : Kelompok Tani, Sumber Peran Penyuluh, Pengembangan

LOADING LIST...
Nicolyd05@gmail.com
NONE
Text
Indonesia
INSTIPER
2018
yogyakarta
LOADING LIST...