Ir. Agus Prijono, MP; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

PENGARUH SERANGAN HAMA TUNGAU (Tetranychus bimaculatus) PADA SHOOT CALON STEK PUCUK DARI TANAMAN INDUK Acacia crassicarpa TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI DI ROOTING HOUSE AREA (RHA)


Dalam pelaksanaan pengembangan kawasan HTI yang di dalamnya ditanami dengan Acacia crassicarpa masih terdapat kendala yang sering dihadapi yaitu adanya gangguan hama. Salah satu jenis hama yang menyerang tanaman induk Acacia crassicarpa adalah hama tungau Tetranychus bimaculatus. Hama tungau merupakan hama dengan tipe alat mulut penusuk dan penghisap yang menyerang dengan cara menghisap nutrisi yang ada pada tanaman. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan serangan hama tungau pada tanaman induk Acacia crassicarpa terhadap pertumbuhan semai di Rooting House Area. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh severitas (tingkat keparahan) serangan hama tungau (Tetranychus bimaculatus) yaitu sebesar 0%, 1-4%, dan 510% pada tanaman induk terhadap pertumbuhan semai Acacia crassicarpa yang meliputi tinggi, diameter, dan kemampuan berakar semai serta insidensi (tingkat kejadian) serangan hama tungau. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan faktor perlakuan berupa persentase severitas (tingkat keparahan) serangan hama tungau (Tetranychus bimaculatus) pada tanaman induk Acacia crassicarpa yaitu, severitas (tingkat keparahan) 0%, 1-4%, dan 5-10%. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan semai dan tingkat serangan hama tungau di Rooting House Area yang meliputi tinggi semai (cm), diameter semai (mm), kemampuan berakar semai (%),dan insidensi (tingkat kejadian) serangan hama tungau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa severitas (tingkat keparahan) serangan hama tungau (Tetracychus bimaculatus) pada tanaman induk Acacia crassicarpa berpengaruh nyata terhadap tinggi dan diameter serta insidensi (tingkat kejadian) serangan hama tungau pada semai Acacia crassicarpa. Pada severitas (tingkat keparahan) serangan hama tungau 0% mengahasilkan pertumbuhan tinggi dan diameter semai yang lebih besar serta insidensi (tingkat kejadian) serangan hama yang lebih rendah dibandingkan severitas 1-4% dan 510%, dengan nilai masing-masing sebesar 5,6 cm untuk tinggi, 0,95 cm untuk diameter, dan 6,95% untuk insidensi.
LOADING LIST...
stevenangelo46@gmail.com
NONE
Text
Indonesia
INSTIPER
2020
yogyakarta
LOADING LIST...