Ir. Rawana, MP; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

PEMANFAATAN BEBERAPA JENIS LIMBAH KAYU KELAS AWET TINGGI SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI UNTUK MENCEGAH SERANGAN RAYAP KAYU KERING (Cryptotermes cynocephalus Light)


Salah satu jenis organisme perusak kayu yang menyerang kayu dalam kondisi kering udara adalah rayap kayu kering. Salah satu cara mengatasi serangan organisme perusak kayu tersebut dengan cara melakukan pengawetan kayu sebelum digunakan. Bahan pengawet kayu yang pada umumnya digunakan adalah bahan pengawet kimia. Resiko penggunaan bahan pengawet kimia tersebut adalah dapat menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan dan makhluk hidup di sekitarnya. Dalam penelitian ini dicoba digunakan bahan pengawet alternatif berasal dari ekstrak dari limbah kayu yang memiliki kelas awet tinggi (kelas awet I dan II). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis limbah kayu yang digunakan sebagai bahan pengawet yaitu limbah kayu kamper, nangka, dan sonokeling serta pengaruh lama perendaman dalam bahan pengawet yaitu selama 1, 3, dan 5 hari terhadap absorbsi dan retensi bahan pengawet, mortalitas rayap kayu kering dan persentase pengurangan berat contoh uji setelah pengumpanan ke rayap kayu kering.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial, yaitu terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu jenis limbah kayu sebagai bahan pengawet yang meliputi jenis limbah kayu nangka, kamper dan sonokeling serta lama perendaman yang meliputi 1, 3 dan 5 hari. Data dianalisis dengan analisis varians, data hasil analisis varians yang menunjukkan beda nyata diuji lebih lanjut dengan uji Least Significant Difference (LSD). Parameter yang diamati adalah absorbsi dan retensi bahan pengawet, mortalitas rayap kayu kering serta pengurangan berat contoh uji setelah diumpankan ke rayap kayu kering selama 1,5 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis limbah kayu sebagai bahan pengawet berpengaruh sangat nyata terhadap persentase mortalitas rayap kayu kering dan pengurangan berat contoh uji. Jenis limbah kayu nangka menghasilkan persentase mortalitas rayap kayu kering yang lebih tinggi dan pengurangan berat contoh uji yang lebih rendah dibandingkan jenis limbah kayu kamper dan sonokeling dengan nilai rata-rata masing-masing sebesar 82,67% untuk mortalitas rayap kayu kering dan 0,11% untuk pengurangan berat contoh uji. Lama perendaman berpengaruh sangat nyata terhadap absorbsi bahan pengawet. Lama perendaman 3 hari menghasilkan rata-rata absorbsi bahan pengawet yang lebih tinggi dibandingkan perendaman selama 1 dan 5 hari sebesar 145,40 Kg/m3. Berdasarkan derajat kerusakan contoh uji yang diawetkan dengan berbagai jenis limbah kayu sebagai bahan pengawet, maka kayu kelapa yang diawetkan dengan jenis limbah kayu nangka memiliki skala kerusakan terhadap rayap kayu kering yang tergolong sedang (rata-rata 26,19%), sedangkan jenis limbah kayu kamper dan sonokeling tergolong berat (rata-rata 33,33% untuk jenis limbah kayu kamper dan 42,85% untuk jenis limbah kayu sonokeling).

LOADING LIST...
dearprastika07@gmail.com
Ir. Rawana, MP - Personal Name
Karti Rahayu Kusumaningsih, S.Hut, MP - Personal Name
Dear Prastika - Personal Name
NONE
Text
Indonesia
INSTIPER
2020
yogyakarta
LOADING LIST...