Karti Rahayu Kusumaningsih, S. Hut, MP; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

Kajian Serangan Hama Pada Tanaman Gaharu (Aquilaria malacensis) di Desa Ponjong, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta


Gaharu merupakan komoditas hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang sedang dikembangkan dikehutanan untuk menghasilkan produk secara ekonomis. Dalam usaha budidaya tanaman gaharu dapat dikatakan berhasil dengan kualitas yang baik, jika pertumbuhan tanaman gaharu tersebut dalam keadaan sehat. Salah satu faktor pembatas dalam keberhasilan tanaman untuk tumbuh optimal yaitu adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Serangan hama dapat terjadi pada benih, bibit dan tanaman di lapangan. Serangan hama dapat mengganggu pertumbuhan tanaman bahkan merugikan secara ekonomi. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis hama yang menyerang tanaman gaharu (Aquillaria malacensis) dan mengetahui jenis hama yang mendominasi pada tanaman gaharu (Aquillaria malacensis) umur 10 dan 18 bulan, selanjutnya mengetahui insidensi (tingkat kejadian) dan severitas (tingkat keparahan) serangan hama pada tanaman gaharu (Aquillaria malacensis) umur 10 dan 18 bulan serta mengetahui pengaruh umur tanaman gaharu (Aquillaria malacensis) terhadap severitas (tingkat keparahan) hama yang mendominasi.
Penelitian ini pada tanaman gaharu (Aquillaria malacensis) PT Gaharu Kapita Managemen di Desa Ponjong, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul D. I . Yogyakarta. Parameter yang diamati meliputi : Jenis-jenis hama yang menyerang tanaman gaharu, insidensi (tingkat kejadian) serangan hama dan severitas (tingkat keparahan) hama yang mendominasi. Data severitas hama yang mendominasi dianalisis menggunakan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat jenis hama yang menyerang pada tanaman gaharu adalah kutu lilin (Aulacaspis tubercularis Newstead), belalang (Valanga nigricornis Burm), ulat daun (Orgyia postica Walker) dan Hama yang mendominasi adalah hama kutu lilin (Aulacaspis tubercularis Newstead). Insidensi (tingkat kejadian) dan severitas (tingkat keparahan) serangan hama lebih tinggi di umur 10 bulan dibandingkan umur 18 bulan. Umur tanaman berpengaruh nyata terhadap severitas (tingkat keparahan) serangan hama kutu lilin. Umur tanaman 10 bulan menyatakan bahwa rata – rata severitas serangan hama kutu lilin yang lebih tinggi dari pada umur 18 bulan, masing - masing sebesar 30,0% dan 21,60.

LOADING LIST...
luqmanulhakimaw@gmail.com
NONE
Text
Indonesia
INSTIPER
2019
yogyakarta
LOADING LIST...